Rabu, 06 April 2011

senengnya

bahagia, terharu, n bangga perasaaan yang muncul saat namaku di kenal oleh profesor nur syam, selaku rektor kampusku IAIN Sunan Ampel Surabaya, tak ku sangka namaku bisa di ingat olehnya karena tulisanku masuk di rubriknya jawa pos for her pada desember lalu.

ucapan selamat tiba-tiba datang menghampiriku, bahagia memang karena ternyata pak rektor bangga memiliki mahasiswa macam aku, memang aku baru menorehkan karyaku satu kali, itupun karena desakan n anjuran dari kakak yang berinisial AH untuk memasukkan tulisanku di jawa pos for her, meski aku tidak masuk dalam 25 besar untuk memenangkan hadiah pergi ke amerika tapi bagiku tulisanku bisa masuk di jawa pos dan di baca oleh banyak orang sehingga rektorpun memberikan apresiasi sedemikian itu di depan teman-teman mahasiswa yang menghadiri pelantikla dema di ruang sidang rektorat.

tapi bagiku rasa bangga itu tak lebih hanyalah perasaan bahagia, karena di kenal oleh banyak orang dengan di sebutkan nama, fakultas, n asal daerah ku di depan teman-teman, tapi di balik itu aku menyimpan kesedihan yang mungkin tak pernah di fikirkan oleh teman-teman.

seperti yang teman-teman tahu aku hanyalah mahasiswa yang datang dari desa pinggiran di kota bojonegoro, dan dari keluarga yang gak punya sehingga untuk biaya kuliah di surabayapun aku harus berjuang untuk biaya kuliah dan biaya hidupku selama di surabaya, aku tak mungkin merengek ke orang tua untuk mengirim biaya sekian juta, karena untuk menyambung hidup di rumahpun orang tua sangatlah sulit.

maaf sebelumnya pak rektor aku telah meminta bantuanmu, awal semester 6 ini aku memang lagi kesulitan biaya sehingga aku meminta bantuanmu, n terima kasih engkau berikan 300 ribu hingga ku tak jadi mengambil cuti, mungkin aku satu-satunya mahasiswa cewek yang berani mengutarakan kesulitanku di depanmu pak,aku beranikan diri karena aku butuh n mungkin penilaianmu aku tak punya malu, tapi beruntungnya aku karena aku memiliki rektor sepertimu, orang yang baik hati, tetapi ku harapkan kebaikanmu tidak selesai cukup sampai disini, karena ku dengar KKN tahun ini harus merogoh kocek mahasiswa, sehingga ku juga menjadi korban atas itu. ku harapkan bapak bersama rekan-rekan rektorat sudi memikirkan mahasiswa macam aku, karena ku yakin banyak mahasiswa sepertiku tapi tak beranikan diri tuk ungkapkan kepadamu.
ku harapkan jeritan hatiku ini akan kau baca..... maaf jika coretan ini menyakitimu
terim,a kasih atas bantuanmu.

1 komentar: